Hai kawan
Ingatkah
Ingatkah kapan saat kita pertama kali bertemu?
Ingatkah bagaimana kita berkanalan?
Saat itu, kita berasal daerah daerah yg berbeda, yg jauhnya berratusratus mil, tapi kita bisa bertemu di suatu tempat.
Saat itu, aku tak tau siapa kamu, darimana kamu, kamu berasal dr keluarga mana, kamu hidup dengan siapa, dan kamu mencintai siapa.
Ingatkah bagaimana kita memulai hari dengan bernyanyi bersama?
Di satu meja duduk bersama, menghabiskan waktu pagi yg sangat pendek dengan penuh canda tawa dan cerita-cerita yg menyegarkan telinga kita.
Ingatkah kamu apa yg aku sering lakukan yg pastinya membuat anda jengkel?
Aku jail, aku kelitikin kamu, aku umpetin barang-barang kamu, aku bohongin kamu yg semuanya adalah candaan.
Ingatkah bagaimana kita menghabiskan waktu di siang hari?
Kita makan bersama dan setelah itu kita menyusuri tempat untuk foto-foto smp2 kita gak sadar klo waktu siang hampir habis dan kita belum sholat dzuhur.
Ingatkah apa kebiasaan kita sebelum sholat dzuhur?
Kita duduk bersama di tangga, sambil copot sepatu, sambil ketawaketiwi, sambil ngliatin orangorang lewat, dan tentu aja sambil nunggu males berdiri buat wudhunya ilang.
Ingatkah apa kelakuan kita sebelum sholat?
Kita larilarian di koridor, saling ngebatalin wudhu, dan semakin memperlambat waktu kita kembali bekerja.
Ingatkah apa yang kita lakukan ketika ada waktu senggang di saat bekerja?
Kita kembali lagi duduk di satu meja, dengerin lagu dari radio yg terpasang di laboratorium dan kembali menyanyi bersama, atau kita mulai berpose untuk kembali berfoto-foto, atau kita memasang posisi akan tidur di meja, atau kita ke ruangan belakang berebut kursi singgasana dan bersantai sambil mengulur waktu.
Ingatkah ketika kita berada di dalam ruangan pendingin itu?
Dengan suhu 1 derajat, kita berada di ruangan itu selama 45 menit, merasakan dinginnya itu sambil sesekali berfoto-foto, dan tentu saja kita saling berpelukan agar terasa hangat, dan ketika kita keluar dari ruangan itu, kita berlari menuju sinar matahari, mencari kehangatan, sambil tertawa lepas tak henti-henti.
Ingatkah bagaimana kita menyambut sore hari?
Kita kembali bercanda dan berceritacerita, sambil mengucapkan selamat tinggal hari itu, dan terasa tidak sabar untuk segera esok hari
Ingatkah bagaimana sore itu berlanjut?
Terkadang, setelah sampai di rumah masingmasing, kita masih berbincangbincang lewat sms, melanjutkan cerita hari itu atau hanya sekedar bergurau.
Dan ketika hari kita bersama mulai tidak bisa dihitung, segalanya mulai berbeda, aku, kamu, dan kamu. Kita mulai melakukan segalanya bersamaan, lebih dari sebelumnya.
Ingatkah bagaimana pagi yang baru dimulai?
Selalu saja ada cerita tentang kita, tentang aku, tentang kamu, dan kamu juga. Cerita tentang hidup kita masing-masing. Siapa itu cwo yg selalu aku tunggu, siapa cwo yang kamu cintai, dan siapa cwe yang selalu ada di hari-hari kamu. Cerita tentang hiruk pikuk keluarga, siapa ade kamu, bagaimana orang tua kamu, bagaimana kamu hidup di rumahmu, dengan siapa kamu tinggal, siapa keluarga terdekatmu. Yah.. cerita tentang hidup.
Ingatkah kamu bagaimana kita berbagi rahasia?
Hal yang special dan memalukan, hal yang paling menyedihkan, hal yang hanya aku, kamu, dan kamu tau.
Ingatkah bagaimana kita berbagi air mata?
Ketika aku, kamu, atau kamu sedih, merasa jatuh dan putus asa, dan rasanya dunia ini segera berhenti putar, kita tidak pernah berpisah sedikit pun, saling menghibur, memberikan candaan dan nasihat, berrangkulan memberikan pelukan, dan tentu saja kasih sayang kita masing-masing.
Ingatkah tertawa yang pernah kita habiskan bersama?
Karena aku, kamu, dan kamu, selalu berbagi bahagia satu sama lain, aku masih ingat tertawa kita yang paling lepas, keras, dan lama, yang paling bikin kita sakit perut guling-gulingan di lantai, ketika itu kita hampir berpisah, hingga salah satu diantara kita kembali dan kita tidak tau itu, dia datang memberikan kejutan, mengungkapkan kebohongannya untuk tidak kembali. Hhhh aku masih sangat ingat tertawa itu. Juga tertawa ketika salah satu dari kita melakukan kebodohan ttg es krim, aku masih ingat tertawa itu, dan bahkan sekarang pun aku tertawa ketika kembali mengingatnya. Juga tertawa kita menyanyikan lagu, dimana salah satu dr kita bermain gitar sambil bernyanyi dengan suara paraunya. Terlalu banyak tertawa yang kita habiskan bersama.
Ingatkah bagaimana kita mulai berbicara mengenai kata ‘ci*ta’?
Bagaimana ketika saat itu aku dekat dengan salah satu teman kita dan aku tidak bisa berhenti menyebutkan namanya. Bagaimana ketika saat itu kamu merindukan pacarmu yang jauh yang sering membuatmu jengkel karena rasa cueknya ke kamu. Bagaimana ketika saat itu kamu mengambil keputusan untuk menjadikannya hanya teman, setelah kamu menyatakan cinta kepadanya dan tentu saja kamu ditolak. Dan tentu saja bagaimana kita menggunakan kata itu agar terus bersama..
Ingatkah bagaimana kita benci dengan kata ‘berpisah’?
Kita yang hanya bersama dalam waktu kurang dari 3 bulan dan akan kembali ke hidup kita masing-masing tanpa akan bertemu lagi. Kata ini yang paling kita tidak suka untuk dibicarakan. Kata ini yang selalu membuat kita sedih namun membuat kita semakin dekat.
Ingatkah bagaimana kita menghabiskan malam kita bersama?
Kita punya beberapa malam bersama, untuk saling berpelukan dan bercerita lebih panjang lagi. Kita tidak terpisah malammalam itu dan tidak ada yang bisa memisahkan bahkan ketika malammalam itu teman kita minta kita berpisah. Dan ketika pagi datang, kita tau kita masih bersama.
Ingatkah bagaimana kita menghabiskan sisa waktu kita diakhir pertemuan kita?
Kita jalanjalan ke mall, nonton film, foto-foto smp cape, makan bareng, ngabisin duit buat kita sendiri, main games smp kaki mau patah, dan tentu saja kita punya malam bersama lagi.
Dan sampai akhirnya waktu itu tiba, waktu yang kita tidak inginkan namun ternyata tiba juga.
Berpisah
Ingatkah janjijanji yang kita ucapkan satu sama lain?
Bahwa kita akan terus bersama meskipun jarak memisahkan
Bahwa kita akan saling bercerita, meskipun hanya lewat sms, telfon, atau facebook
Bahwa kita akan bertemu lagi dan melanjutkan semua kenangan kita.
Bahwa kita tetap akan saling manjaga dan saling menyayangi satu sama lain.
Bahwa aku, kamu, dan kamu adalah sahabat.
Ingatkah bagaimana ‘ci*ta’ kita diuji?
Ketika kamu masih bersamanya, kamu bahkan tetap berkata tentang ‘ci*ta‘.
Ingatkah mengapa kita bertengkar?
Salah paham selalu terjadi diantara kita, dan ini membuat kita belajar untuk saling mengerti tentunya.
Ingatkah bagaimana kita saling memaafkan?
Aku, kamu, dan kamu. Sangat sulit untuk mengucap maaf dan sangat sulit untuk menerima maaf itu. Dan kita semakin saling mengerti dan memberi toleransi.
Ingatkah bagaimana ‘perpisahan’ itu benarbenar tejadi?
Kita hanya tinggal menghitung waktu hari itu. Kita pergi ke stasiun mengantar salah satu diantara kita. Kita bertahan untuk tidak saling menjatuhkan air mata. Kita bertahan untuk tetap saling tertawa dan tersenyum. Kita berpegangan tangan, mencurahkan kasih sayang, dan berpelukan semampu kita. Kita bahkan enggan mengingat bahwa hari tu benarbenar terjadi.
Ingatkah bagaimana pelukan terakhir yang kita berikan masingmasing?
Hanya satu detik lagi waktu yang kita punya bersama. Sambil mengucapkan kata sayang kita berpelukan. Dan setelah itu kita melepaskan air mata sepuaspuasnya. Air mata persahabatan.
Tahukah bahwa kita terlalu banyak memiliki kenangan meskipun dalam pertemuan yang terlalu singkat?
Tahukah bahwa ketika kita berpisah, ketika itu pula ci*ta kita diuji?
Tahukah bahwa aku, kamu, dan kamu hanya terpisah jarak?
Dan tahukah kamu bahwa hidup kita berputar, berubah, dan berbeda?
Disini aku mencoba untuk membuka dan mengingat kembali semua yang pernah kita lalui, sedih, bahagia, canda, dan tangis yang kita punya.
Disini aku mencoba untuk meyakinkan bahwa kenangan itu tidak akan pernah hilang, namun selalu mengikuti kita di masa depan nanti.
Aku tidak suka berbicara panjang lebar dan aku tidak suka berbasabasi.
Untuk aku, kita adalah sahabat, dan ini bukan omong kosong.
Sahabat adalah ketika kita berjalan bersama dan tidak satu pun dari kita tertinggal di belakang.
Sahabat adalah ketika kita tertawa bersama ketika sesuatu benarbenar lucu, namun kita tidak nangis bersama ketika salah satu dari kita sedih, hanya kita membuat nangis itu berhenti.
Sahabat adalah ketika kita berpegangan erat saat semua rintangan hidup yang kita jalani terlalu sulit untuk dilalui sendiri.
Sahabat adalah ketika kita menjadi dewasa dalam menghadapi hidup dan tidak ada satu pun dari kita yang merasa bodoh.
Sahabat adalah ketika aku, kamu, dan kamu bersama.
Ini bukan omong kosong
Maaf aku ucapkan kepada kalian
Begitu pula,
Terima kasih aku ucapkan kepada kalian
Karena kamu dan kamu aku ada
Karena kita ada, maka aku ada.
Aku menyayangi kalian sepenuhnya dan setulus hati aku
Dan aku tau kita memang saling menyayangi sampai kapan pun
Ever mine, ever ours
Everlasting..
kalo gw inget inget, gw makin gak inget. hahhhaa
ReplyDeletemaaf ya, ini comment gak mutu
but actually, your post is really really good..
really, it is.. :)
adduuuh.amnesiaa..wkwk
ReplyDeleteserius kamu amnesia??
ReplyDelete(serius tingkat tinggi)
sama sekali gak inget?